PALANGKA RAYA, MK
Wakil Ketua Komisi I DPRD Kalteng, Kuwu Senilawati meminta kepada pemerintah daerah (Pemda) baik provinsi, kabupaten dan kota melalui dinas terkait supaya dapat memberikan perhatian terhadap fasilitas kesehatan yang ada di wilayah pelosok Kalteng.
Pasalnya, fasilitas kesehatan merupakan salah satu hal paling penting bagi masyarakat terutama di wilayah pelosok sebagai tempat berobat ketika mengalami gangguan kesehatan, akan tetapi masih banyak wilayah khususnya di pelosok Kalteng yang fasilitas kesehatannya kurang diperhatikan.
“Beberapa waktu lalu saya ada melaksanakan reses ke sejumlah daerah khususnya desa-desa di wilayah Kabupaten Gunung Mas, disana ada sejumlah fasilitas kesehatan yang kondisinya terbengkalai, seharusnya hal itu harus diperhatikan oleh pemda,” katanya, Senin (25/3) di Palangka Raya.
Dia menegaskan, pemda jangan hanya berfokus memberikan perhatian terhadap fasilitas kesehatan yang ada di wilayah perkotaan saja, akan tetapi juga dilakukan secara merata hingga wilayah pelosok, sebab kesehatan masyarakat khususnya yang ada di desa-desa juga sangat penting diperhatikan.
“Pemerintah harus bisa mendorong pembangunan berkeadilan, penduduk kita ini khususnya di Kalteng tidak hanya berada di wilayah perkotaan tapi juga tersebar hingga pelosok atau desa, jangan sampai tidak adanya pemerataan pembangunan membuat kesenjangan sosial, apalagi ini menyangkut sektor kesehatan,” ujarnya.
Dijelaskannya, ada beberapa faktor yang memang harus dapat diperhatikan oleh pemerintah selain fasilitas agar pelayanan sektor kesehatan di wilayah pelosok dapat berjalan lancar, diantaranya seperti akses jalan, jaringan listrik, serta telekomunikasi.
“Secara pribadi saya tidak menyalahkan tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah terpencil jika tidak menjalankan tugasnya dengan baik, tapi dengan kondisi seperti itu memang menjadi kendala bagi mereka. Inilah yang perlu diperhatikan oleh pemda agar kedepan bisa dibenahi baik fasilitas kesehatannya, akses jalan, serta menyediakan jaringan listrik maupun telekomunikasi,” imbuhnya. (a4y/MK)