PALANGKA RAYA, MK
Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, Wengga Febri Dwi Tananda, menyoroti ketimpangan distribusi tenaga kesehatan di provinsi ini. Ia mendorong pemerintah daerah untuk menata ulang penempatan tenaga medis agar tidak terpusat di wilayah perkotaan, melainkan merata hingga ke pelosok.
“Banyak tenaga kesehatan yang meminta mutasi ke perkotaan sehingga membuat tenaga kesehatan di wilayah pinggiran Kalimantan Tengah menjadi terbatas,” ujar Wengga, Senin (21/4).
Menurutnya, kondisi ini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah sebagai bentuk komitmen dalam mewujudkan keadilan akses layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat, termasuk yang tinggal di daerah terpencil.
Ia menegaskan bahwa permasalahan bukan terletak pada jumlah tenaga kesehatan yang minim, melainkan pada sistem distribusi yang belum optimal.
“Pemerintah daerah harus turun tangan menyusun kebijakan afirmatif agar tenaga kesehatan tertarik dan merasa nyaman bertugas di pelosok,” jelasnya.
Wengga menambahkan, pemerataan tenaga kesehatan merupakan bagian dari upaya mewujudkan keadilan sosial, di mana pelayanan kesehatan sebagai kebutuhan dasar harus bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Kita ingin semua warga Kalimantan Tengah, baik di perkotaan maupun di pelosok, memiliki hak yang sama untuk sehat. Pemerintah harus memperhatikan hal ini,” tegasnya.
Sebagai anggota dewan, Wengga menyatakan kesiapan pihaknya untuk berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah dalam mencari solusi konkret terkait pemerataan tenaga medis.
“Kami siap berkolaborasi dan berkoordinasi bersama pemerintah. Yang terpenting adalah kesejahteraan masyarakat, dan kami akan terus memperjuangkan itu,” tutupnya.(m3l/MK)
