PALANGKA RAYA, MK
Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Tengah, Siti Nafsiah, menegaskan bahwa investasi di sektor perkebunan kelapa sawit memberikan kontribusi besar bagi perekonomian daerah. Selain menyerap tenaga kerja, industri ini juga berperan dalam pembangunan infrastruktur serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Investasi kelapa sawit dapat dikatakan sebagai tulang punggung ekonomi Kalteng, yang lebih dari sepertiga penduduknya bergantung pada sektor ini,” ujarnya, Minggu (2/3).
Meski demikian, Nafsiah menyoroti sejumlah tantangan yang masih dihadapi dalam sektor ini, salah satunya adalah pelaksanaan kemitraan plasma yang belum sepenuhnya memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Banyak pekebun rakyat yang belum mendapatkan manfaat yang proporsional, terutama dalam pembagian keuntungan, akses teknologi, dan pendampingan teknis dari perusahaan besar swasta,” jelasnya.
Selain itu, ia juga menyoroti konflik lahan yang masih sering terjadi antara masyarakat adat, petani lokal, dan perusahaan besar swasta (PBS) akibat ketidakjelasan dalam pengelolaan lahan serta lemahnya penegakan hukum terkait hak atas tanah.
“Situasi ini tidak hanya menghambat pengembangan sektor perkebunan tetapi juga menciptakan ketidakstabilan sosial di sejumlah wilayah,” tegasnya.
Sebagai langkah solusi, Nafsiah mendorong pemerintah dan perusahaan untuk lebih transparan dalam menjalankan kemitraan plasma serta menyelesaikan konflik lahan secara adil.(ch4/MK)
