PALANGKA RAYA, MK
Ketua DPRD Kalimantan Tengah, Arton S Dohong, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mulai beralih ke sistem transaksi nontunai melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Langkah ini dinilainya penting dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi digital di daerah.
“Adopsi transaksi digital seperti QRIS tidak hanya memudahkan pembayaran, tetapi juga mendorong efisiensi dan transparansi dalam aktivitas ekonomi,” ujar Arton, Selasa (27/5).
Ia menekankan bahwa penggunaan QRIS dapat menjadi sarana perluasan inklusi keuangan, khususnya bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kalimantan Tengah. Dengan mengadopsi metode pembayaran digital, UMKM diharapkan mampu bersaing lebih kuat di tengah era digitalisasi ekonomi.
“Kami berharap semua pihak, termasuk perbankan dan penyedia jasa keuangan, dapat berkolaborasi memperkuat infrastruktur digital di Kalteng,” tambahnya.
QRIS sendiri merupakan sistem pembayaran berbasis QR code yang dikembangkan oleh Bank Indonesia (BI) untuk standarisasi transaksi nontunai di seluruh Indonesia. Arton menjelaskan bahwa penggunaan QRIS tidak hanya praktis dan mudah, tetapi juga menjamin keamanan transaksi, terutama bagi para pelaku usaha kecil.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya edukasi dan sosialisasi dari instansi terkait agar pemahaman masyarakat, khususnya pelaku usaha, terhadap manfaat ekonomi digital semakin meningkat.
“Sosialisasi dan edukasi perlu dilakukan agar masyarakat tertarik menggunakan dan menerapkan ekonomi digital,” imbuhnya.
Dengan peningkatan penggunaan QRIS dan dukungan dari seluruh pihak, Arton optimistis Kalimantan Tengah bisa menumbuhkan ekonomi yang inklusif, efisien, dan modern, sejalan dengan perkembangan teknologi keuangan nasional.(4ry/MK)